-->
Travel at banten

Travel at banten

Persahabatan adalah suatu hal yang sangat menyenangkan, walaupun berbeda daerah, tapi masih terasa dekat. Terlebih di zaman globalisasi, di mana ada handphone dan media sosial menjadikan suatu jarak pun bukanlah hambatan berarti untuk berkomunikasi.

Karya tulis ini penulis persembahkan buat sahabat kami yang akan menikah di tanggal 18 maret 2017. Penulis tidak bisa memberikan kado atau apapun, hanya bisa memberikan sebuah karya tulis yang menceritakan tentang kenangan kami sewaktu berlibur ke  Tangerang, khususnya daerah Serang. Semoga karya tulis ini menjadi sebuah kado terindah buat sahabat ku itu…

Asal mula cerita ini di saat penulis mulai berlibur dari kota Jogja, setelah libur ujian akhir semester. Kami pun berangkat dengan kereta api untuk terlebih dahulu menuju Jakarta. Sebab di sana lah kami bertemu dengan sahabat kami untuk beristirahat semalam dan menanti di sana. Keesokan hari nya, baru kita meneruskan perjalanan menuju Tangerang menggunakan angkutan transportasi Bus.

Siang harinya, kami pun sampai di Kota Serang, kemudian kita janjian di salah satu kampus di sana karena mereka merupakan alumni dari kampus itu. Akhirnya mereka pun tiba dan mulai lah kami mengobrol santai karena sudah lama tidak bertemu.


Berhubung perut kami mulai lapar, kami pun memutuskan untuk mencari makan dan mulai mencari tempat mana yang akan dijadikan tujuan wisata kami yang sedang berlibur di sana. Selesai makan, kami pun menuju Kota Serang untuk shalat dzuhur karena adzan sudah berkumandang.


                           
                                              (Masjid Agung Serang)
Setelah shalat, kami pun bersiap melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata di sana. Tempat pertama yang kami datangi yaitu Banten Lama. Perjalanan dari masjid kota Serang ke lokasi dimaksud membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan sepeda motor. Di area Banten Lama juga banyak tempat wisata lain yang berdekatan, jadi, apabila kita ke sana tanpa mengunjungi wisata lain akan merasa rugi. Belajar sejarah Banten dengan cara mengunjungi wisata nya juga merupakan hal menarik yang wajib untuk dicoba.

                                                          (Museum Situs Purbakala)


                                          (Makam Kh.Tubagus Chotib)

                                                (Masjid Banten Lama)
Makam Kh. Tubagus Chotib selalu ramai dikunjungi, karena beliau merupakan pahlawan perintis kemerdekaan di daerah Banten. Setelah puas di sana, kami meneruskan perjalanan menuju Banten Lama dengan berjalan kaki, karena letak posisi nya berdekatan. Kami juga melewati pasar dan singgah untuk sekedar mencari oleh oleh, sebab di pasar traditional itu banyak dijual karya buah tangan orang orang Tangerang dan suku Baduy; suku Baduy ialah suatu suku yang keberadaannya hanya ada di daerah Banten khususnya. Ciri khas suku ini selalu memakai baju dan celana hitam.


                         
                                          (Suasana Pasar Banten Lama) 

Akhirnya, kami sampai tujuan yaitu Banten Lama; sebuah bangunan bersejarah yang terdapat di kota Banten.


                                   (Bangunan Bersejarah Banten Lama)
Kami pun berfoto dan seru seruan di sini. Setelah puas, kami pun meneruskan perjalanan menuju tempat wisata lain nya yaitu Keraton Kaibon. Perjalanan menuju Keraton Kaibon sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor.




Travelling memang lah suatu hal yang menyenangkan apabila tidak hanya menikmati alam nya saja, tetapi juga belajar mengenai sejarah suatu kota. Penulis bersyukur bisa bersahabat dengan mereka, walaupun jarak yang di tempuh itu jauh tapi akan terasa dekat bila semua sahabat selalu ada di hati ini. Setelah puas belajar dari semua tempat wisata yang ada di daerah Banten, saatnya mencari kuliner dan bersantai melepaskan lelah.


                                  (Beristirahat Setelah Melakukan Perjalanan)
         Hari pun sudah mulai terasa gelap, saat adzan maghrib berkumandang, kami pun bergegas menuju masjid untuk melaksanakan shalat maghrib. Setelah shalat, kami meneruskan perjalanan menuju Kota Cilegon tempat di mana kami akan beristirahat. Perjalanan dari Kota Serang menuju Kota Cilegon sekitar 30 menit menggunakan sepeda motor.  Setibanya di sana, kami mencari hotel untuk menyimpan tas kami yang dari tadi kita bawa ke mana mana. Hotel atau penginapan di sini sekitar harga Rp.250 ribu per hari nya. Setelah mendapatkan hotel dan menyimpan barang, saatnya mencari tempat kafe kopi karena dengan adanya secangkir kopi kita bisa bersantai dan mengobrol puas.
       Ada kejadian lucu di mana aku ketinggalan bingkisan kado dan harus balik lagi ke rumah sahabat. Kunci motor pun hilang, dan akhirnya ketinggalan rombongan, lalu nyasar di tempat itu karena waktu itu ban motor gembos dan harus ditambal terlebih dahulu. Hal indah yang terasa olehku, bahwa mereka rela hujan hujanan untuk mencari ku, karena sahabat selalu ada saat suka maupun duka. Hal itu lah yang akan aku selalu kuingat dalam sejarah hidupku.


Kebersamaan ini membuatku sampai lupa waktu, dan ternyata malam pun sudah semakin larut. Saatnya kami harus beristirahat kembali ke hotel, namun sebelum kami pergi ke hotel kami menginap, kami menyempatkan untuk melihat Landmark Kota Cilegon terlebih dahulu


                                           (Landmark Kota Cilegon)
Puas lah kami seharian jalan jalan di kota ini. Saatnya kembali beristirahat menuju hotel tempat kami menginap dan sahabat kami semua pulang ke rumahnya masing masing setelah mengantarkan kami sampai hotel.
Pagi hari nya, kami prepare packing barang dan check out hotel karena jadwal kereta jam 12 siang. Sahabat kami pun datang, lalu kita sarapan bareng dan mereka mengantarkan kami ke stasiun Cilegon. Sudah saatnya kita pulang karena waktu liburan sudah habis; saatnya kembali menuju Kota Pelajar (Jogja).


                                              (Stasiun Kota Cilegon)
Inilah saat di mana kami harus berpisah karena setiap perjumpaan pasti akan selalu ada perpisahan. Tapi perpisahan kita karena jarak dan waktu saja; persahabatan yang kita bangun semenjak dahulu tidak akan berubah sampai aku menutup mata di suatu hari nanti. Terima kasih karena kalian mau menjadi sahabatku dan menjadi tuan rumah saat kami berlibur kesana. Suatu hari nanti kita pasti akan bertemu kembali dan untuk sahabatku Listiani Mega Permatasari;  Selamat Menempuh Hidup Baru. Semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah. Maafkan apabila aku tidak bisa datang di acara pernikahanmu, karena kesibukan aktivitas kuliah. Hanya karya tulis ini saja yang bisa aku buat sebagai kado untuk mu; semoga menjadi kado terindah…


0 Response to "Travel at banten"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel